Kupang, NTTPedia.id – Pemerintah Kabupaten Alor tengah menghadapi penyesuaian fiskal setelah terjadi pemotongan Dana Transfer ke Daerah (TKD) oleh pemerintah pusat senilai sekitar Rp140 miliar. Kendati demikian, Wakil Bupati Alor, Rocky Winaryo, menyatakan keyakinannya bahwa seluruh agenda pembangunan tetap dapat direalisasikan.
Rocky menjelaskan, pengurangan anggaran ini merupakan kebijakan nasional yang berlaku di banyak daerah, sebagai bagian dari strategi pemerintah pusat untuk menjaga keseimbangan fiskal dan efisiensi belanja negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Benar ada penurunan sekitar Rp140 miliar, tapi kami tetap optimis. Dengan perencanaan yang cermat dan langkah efisiensi di berbagai sektor, program prioritas daerah bisa terus berjalan,” ujarnya di Kupang, Selasa (12/11).
Mantan Anggota DPRD NTT itu menambahkan, pemerintah daerah akan menata kembali pos belanja dengan menunda kegiatan yang tidak mendesak, tanpa mengorbankan sektor-sektor penting seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar.
“Kami tetap fokus pada program yang langsung menyentuh masyarakat — seperti percepatan penurunan stunting, peningkatan layanan kesehatan, pendidikan, serta pemberdayaan ekonomi desa,” jelas Rocky.
Ia menegaskan, kunci keberhasilan pelaksanaan program daerah di tengah keterbatasan anggaran terletak pada sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, dan masyarakat. Pemerintah juga berkomitmen memaksimalkan pendapatan asli daerah (PAD) serta memanfaatkan secara optimal dana transfer yang masih tersedia.
“Kami tetap bekerja dengan semangat. Yang utama adalah pelayanan publik tidak terganggu dan masyarakat tetap mendapat manfaat,” tandasnya.
Dengan strategi efisiensi dan pengelolaan anggaran yang adaptif, Pemkab Alor berharap pemangkasan TKD tidak berdampak signifikan terhadap capaian target pembangunan tahun anggaran berjalan.(sj)















