Waikabuba, NTTPedia.id,-Kegiatan ini adalah bentuk kerja sama bank NTT, untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat lewat BUMDES mada ole, dalam hal prodak laku pandai.
Panen raya dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Sumba Barat, Sekda, Pimpinan Bank NTT Kabupaten Sumba Barat, Pimpinan OPD pada Setda kab Sumba barat, kepala Bulog, Camat Laboya Barat dan Manager surfaid.
Dalam sambutannya Kepala Desa Wetana, Petrus Raga Uma S.H.” Berterima kasih pada Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Barat atas perhatiannya pada masyarakat desa wetana, Perhatian tersebut membuat kami termotivasi untuk terus bangkit meski kami berada dipelosok kabupaten sumba barat yang masih menikmati kegelapan di malam hari yang jauh dari hiruk pikuk keramain kota tetapi kami percaya bahwa kami termotivasi dengan semboyan kami yaitu bangga jadi anak desa karena ketersediaan pangan yang cukup dan tidak harus beli. Ujar Petrus
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Desa wetana adalah desa yang berada paling ujung selatan di kecamatan laboya barat yang diapit oleh tiga wilayah desa perbatasan yaitu desa dangga mango, desa bondo bela, desa karang indah kabupaten sumba barat daya, yang mana pada tahun 2010-2017 terjadi konflik/ masalah perbatasan atas ijin Tuhan dan ijin masyarakat desa wetana.
pada tahun 2015 saya terpilih sebagai kepala desa wetana termotivasi hati saya bahwa apalah artinya membangun desa kalau keamanan masyarakat masih saja terganggu, sehingga sehingga saya membangun komunikasi kepada 3 kepala desa di wilayah perbatasan kabupaten sumba barat daya, sehingga sejak tahun 2018 – 2022 saat ini desa wetana masih dalam kondisi aman dan terkendali yang walaupun ada isu-isu provokasi dapat kami selesaikan. Ini semua terjadi karena dukungan bapak Wakil Bupati bupati, TNI-POLRI, stake holder yang ada di desa wetana.
Selain itu Petrus Raga Uma, mengatakan potensi pertanian yang kami miliki kemudian menjadi motivasi bagi pemdes untuk mendirikan bumdes. Ditahun 2018 pemdes mendirikan bumdes mada ole, sampai saat ini penyertaan modal yang pemdes berikan ke bumdes mencapai 487.000.000. Dengan total modal 87.000.000 dari apbdes dan aset gedung bumdes, gudang dan mesin giling dengan nilai 400 juta. Tujuan kami menidirikan bumdes mada ole adalah sebagai wadah untuk menampung potensi pertanian yang ada di desa wetana.
” Agar masyarakat kami tidak perlu ke kota lagi untuk menjual tetapi dapat menjual ke bumdes dengan harga yang baik. Selain itu kami berharap ada perputaran uang di dalam desa sehingga pada nantinya uang tersebut akan kembali ke desa juga,” jelasnya.
Akhirnya kata kepala Desa Wetana mengatakan Harumnya padi gogo kemudian tercium oleh bapak ibu dari bank ntt yang pada kesempatan ini mau bekerja sama dengan kami desa wetana di selatan kabupaten sumba barat. Selama ini kami harus ke kota ataupun ke desa tetangga untuk mengirim uang ataupun mengambil uang. Dengan hadirnya prodak laku pandai semakin mempermudah masyarakat dalam pelayanan perbankkan .
Di unit usaha jual beli beras gogo bank ntt membantu kami dikemasan, pemasaran dankemurnian benih padi gogo dengan menggalakkan pembentukan lahan percontohan guna memfasilitasi desa dalam mempertahankan keaslian padi tersebut.terima kasih bapak ibu sudah membantu menyebarkan wangi padi gogo ke masyarakat luas. Ada berita baik yang kami mau sampaikan kepada bapak ibu sekalian bahwa perhari selasa 26 april 2022 bumdes mada ole wetana resmi terdaftar dan berbadan hukum dengan no ahu-03618.ah.01.33.tahun 2022 oleh kementrian hukum dan ham. Kami mengucapkan terima kasih kepada surfaid program nusa tani sumba yang telah membantu mendampingi kami dalam kegiatan bumdes. Wangi padi gogo yang sudah semerbak tercium di masyarakat luas masih ada kegelapan di desa kami.(Umbu Sorung)
Discussion about this post