Daerah

Prihatin Harga Tomat Anjlok, Dosen dan Mahasiswa Politani Kupang Gelar Pelatihan Membuat Torakur

608
×

Prihatin Harga Tomat Anjlok, Dosen dan Mahasiswa Politani Kupang Gelar Pelatihan Membuat Torakur

Sebarkan artikel ini

Kupang, NTTPedia.IdPengetahuan tentang pengolahan buah tomat di masyarakat saat ini masih sangat minim. Biasanya  buah tomat diolah sebagai pelengkap sayuran, sambal atau jus, tomat juga dapat diolah menjadi beraneka macam produk olahan pangan, yang mempunyai nilai ekonomis.

Seperti yang dilakukan oleh sekelompok ibu rumah tangga  yang berada di kelurahan Naioni, Kecamatan Alak, Kota Kupang.

Dibawah bimbingan para Dosen dan Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) dari Politeknik Pertanian Negeri Kupang, mereka berinisiatif memberikan pelatihan dan edukasi kepada 12 orang Ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok tani Maju Bersama.

Adapun ide usaha kreatif yang dilakukan oleh kelompok tani Maju Bersama yaitu olahan makanan berbentuk manisan berbahan dasar tomat atau yang dikenal dengan sebutan Torakur (Tomat Rasa Kurma).

Haryati  M. Sengadji SP. M.Sc, Ketua Program Studi Pengolahan Agribisnis Politani Negeri Kupang, mengatakan Ide awal membuat torakur tidak lain beranjak dari rasa keprihatinan terhadap nasib para petani tomat di Kelurahan Naioni, Kecamatan Alak, yang pada saat musim panen serentak dengan banjirnya tomat di pasar, para petani tidak mempunyai pilihan lain mereka terpaksa harus menjualnya kepada para tengkulak dengan harga yang menurun drastis. Dari permasalahan itu diberikan alternatif olahan tomat menjadi torakur (tomat rasa  kurma).

“permasalahan paling inti yang kami temui dilapangan berdasarkan hasil survei pendekatan kami dengan para petani, mereka selalu mengalami over produksi.Saat panen raya hampir semua petani panen tomat diwaktu yang bersamaan dan itu mengakibatkan harga jual tomat menjadi anjlok bahkan sampai di bawah Rp.5.000/Kg. para petani tidak punya pilihan lain. sehingga mereka bingung harus berbuat apa. Mereka terpaksa harus menjualnnya agar kembali modal. Oleh karena itu kami memutuskan untuk memperkenalkan teknologi yang cukup baru yaitu membuat manisan Tomat Rasa Kurma (Torakur) jadi bahan bakunya murni 100% dari tomat itu sendiri,” kata Haryati.

Haryati menambahkan kegiatan Penerapan IPTEK Masyarakat (PIM) yang dilakukan di Kelurahan Naioni merupakan kollaborasi antara Politeknik Pertanian Negeri Kupang program ptudi Pengolahan Agri Bisnis, program studi Teknologi Rekayasa Pangan (TRP) berkerjasama dengan Dinas Pertanian.

Metode pelaksanaan dalam kegiatan PIM ini dibagi dalam 6 bagian yaitu mensinergikan  kegiatan-kegiatan dalam program desa penyuluhan tentang penguatan kelompok tani, pelatihan proses  pengolahan produk olahan torakur (tomat rasa kurma), pembuatan label dan pengemasan, analisis usaha, Pengurusan Ijin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), hingga pada proses pemasaran dengan menggunakan teknologi promosi melalui media sosial dan lain sebagainya.

Lebih lanjut Ia memaparkan potensi luar biasa dari Kelurahan Naioni akan hasil-hasil pertanian holtikultura dalam bentuk segar, sehingga menjadi modal kuat bagi ibu-ibu setempat untuk pengolahan lanjutan guna peningkatan ekonomi keluarga.

Teknologi pembuatan olahan makanan berbahan dasar tomat (Torakur) menjadi salah satu produk yang menjadi pilihan bagi mereka karena produk olahan makanan jenis itu masih tergolong baru khusus untuk masyarakat di kalangan Kota Kupang. Bahkan cara pembuatannya cukup mudah, murah dan peralatan yang digunakan juga sederhana. Pengolahan Torakur membutuhkan waktu sekitar 1 minggu dengan rangkaian proses yaitu adanya pemilihan tomat yang sudah matang, dicuci bersih,  direndam air kapur yang kemudian di bersihkan kembali dan direbus dengan gula yang kemudian dikeringkan dibawah Sinar Matahari. Untuk tingkat ketahanan manisan pihaknya menjamin bahwa hasil produksinya itu mampu bertahan hingga 3 bulan.

Sementara itu Arkalaus Neno Saba Ketua kelompok tani Maju Bersama, menyampaikan terima kasih atas ide kreatif membuat torakur yang diajarkan oleh  para dosen dan mahasiswa dari Politani Negeri Kupang. Menurutnya dengan adanya pelatihan membuat produk olahan tarakur ini bisa menjawab keresahan mereka akan menurunnya harga tomat disaat memasuki musim panen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot ||
slot88 ||
Server Thailand ||
Slot Gacor Maxwin ||
Slot gacor ||
slot online||
Slots ||
SBOBET||
game slot
daftar slot ||
slot game||
poker online
slot thailand||
game slot online||
situs slot||
slot gacor online||
situs slot terbaru||
slot terbaru||
idn slot||
slot gratis||
https://voiceofserbia.org||
https://tibetwrites.org/||