BNI dan LPEI Siapkan Penjaminan untuk Kredit UMKM Ekspor

- Jurnalis

Senin, 25 April 2022 - 12:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto
Dokumen BNI  JAKARTA – (Ki-ka) Direktur Tresuri dan Internasional BNI Henry Panjaitan, Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Direktur Eksekutif LPEI Rijani Tirtoso, Direktur Pelaksana Bidang Hubungan Kelembagaan LPEI Chesna Fizetty Anwar, Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis LPEI Maqin U Norhadi, Direktur Pelaksana Bidang Pembiayaan LPEI Dikdik Yustandi dalam MoU BNI dan LPEI terkait pemberian penjaminan kredit UMKM, Senin (25/4/2022). BNI bersama LPEI akan membantu UMKM *agar* mendapat pendampingan dan pelatihan guna mendorong program naik kelas Go Digital, Go Global, dan Go Productive.Foto: Dok BNI

Foto Dokumen BNI JAKARTA – (Ki-ka) Direktur Tresuri dan Internasional BNI Henry Panjaitan, Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Direktur Eksekutif LPEI Rijani Tirtoso, Direktur Pelaksana Bidang Hubungan Kelembagaan LPEI Chesna Fizetty Anwar, Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis LPEI Maqin U Norhadi, Direktur Pelaksana Bidang Pembiayaan LPEI Dikdik Yustandi dalam MoU BNI dan LPEI terkait pemberian penjaminan kredit UMKM, Senin (25/4/2022). BNI bersama LPEI akan membantu UMKM *agar* mendapat pendampingan dan pelatihan guna mendorong program naik kelas Go Digital, Go Global, dan Go Productive.Foto: Dok BNI

Jakarta, NTTPedia.id,- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (Kode saham: BBNI) terus mencari peluang pertumbuhan baru dalam tugasnya sebagai bank global Indonesia. Untuk mengerek kinerja UMKM agar Go global, BNI menjalin kerjasama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

Kolaborasi ini pun sejalan dengan Program BNI Xpora yang menekankan 3 value proposition yaitu Go Productive, Go Digital, dan Go Global sehingga UMKM dapat meningkatkan kapabilitas, mendapatkan akses pengetahuan digital, hingga memperluas pasar ke mancanegara dan go internasional.

Pada kesempatan ini, BNI dan LPEI bekerja sama dalam hal pemberian penjaminan kredit syarat ringan kepada UMKM program pembiayaan fastrex dengan maksimum fasilitas hingga Rp 25 miliar. UMKM pun akan mendapat pendampingan dan pelatihan guna mendorong program naik kelas Go Digital, Go Global, dan Go Productive.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Prosesi penandatanganan perjanjian kerja sama ini disaksikan langsung oleh Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal dan Direktur Treasury & Internasional BNI Henry Panjaitan bersama Ketua Dewan Direktur merangkap Direktur Eksekutif LPEI Rijani Tirtoso, Direktur Pelaksana Bidang Pembiayaan LPEI Dikdik Yustandi, dan Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis LPEI Maqin U Norhadi di Grha BNI di Jakarta, Senin (25/4/2022).

Royke menuturkan tujuan dari kerjasama ini sejalan dengan komitmen BNI untuk mendukung mitra UMKM agar dapat naik kelas dan Go Global. BNI tidak hanya berperan sebagai lembaga intermediasi, tetapi juga sebagai kolaborator yang mempertemukan mitra UMKM dengan para stakeholder.

“Kami mengapresiasi LPEI yang ikut berperan aktif bersama BNI dalam mencari solusi-solusi untuk dapat membantu sekaligus mendorong para pelaku UMKM untuk tidak sekadar memanfaatkan pasar dalam negeri, tetapi juga pasar luar negeri yang potensinya juga tak kalah besar,” ujarnya.

Royke mengutarakan, BNI memiliki infrastruktur yang sangat memadai dalam mendukung UMKM Go Global, dengan Champion Program-nya adalah BNI Xpora. Beberapa keunggulan yang dimiliki antara lain, Pertama, BNI memiliki program khusus untuk pembiayaan UMKM ekspor. BNI mampu memberikan suku bunga menarik dan persyaratan agunan yang lebih ringan melalui kerjasama dengan perusahaan penjaminan.

Baca Juga :  Laba BNI Tahun Lalu Melonjak 232,2%, User BNI Mobile Banking Meningkat Signifikan Pertebal Optimisme 2022

Kedua, BNI memiliki jaringan yang luas di luar negeri yakni Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) dan jaringan bank mitra koresponden akan mempermudah UMKM dalam melakukan melakukan business matching serta transaksi ekspor.

Ketiga, BNI juga memiliki layanan cash management terbaik yang tentunya tentunya mempermudah UMKM dalam bertransaksi. Cash Management Services BNI kerap diakui menjadi yang terbaik dibandingkan peers, antara lain sebagai The Best Cash Management Bank in Indonesia pada Annual Best FI Award setiap tahunnya.

“Sebagai bank BUMN kami dapat bertindak sebagai kolaborator yang mempertemukan UMKM dengan stakeholder lainnya menggunakan Open API (Application Programming Interface),” imbuhnya.

Rijani menyampaikan sebagai sesama agen pembangunan BNI dan LPEI perlu bekerja sama dengan erat dalam konteks pengembangan berbagai potensi ekonomi yang dimiliki oleh negeri. Saat ini, LPEI sendiri tengah fokus pada peningkatan fungsi Lembaga dalam hal meningkatkan ekspor khususnya di segmen UMKM.

Tidak hanya meningkatkan pembiayaan, LPEI juga proaktif membentuk ekosistem yang produktif yang menjamin keberlanjutan ekspor segmen UMKM. Di samping itu, LPEI pun fokus pada optimalisasi jasa konsultasi strategis guna mengembangkan ekspor UMKM lebih progresif.

“Pertemuan kita kali ini hanya format yang kita formalkan, tetapi kerja sama kami dengan BNI sudah sangat lama. Ini mengukuhkan kembali bahwa hubungan BNI dan LPEI memang harus semakin diperluas,”sebutnya.

Tentang BNI Xpora

 

BNI Xpora merupakan jawaban terhadap ketidakpastian global yang diperlukan dalam mendukung UMKM saat ini. Terdapat dua fokus yang ditekankan dalam BNI Xpora, yaitu 2 ekosistem, yaitu Ekosistem Ekspor dan Ekosistem Diaspora, keduanya menjadi fokus strategi pertama BNI dalam mendukung UMKM Indonesia.

Baca Juga :  Didukung Fundamental Kuat dan Berbagai Katalis Positif, Investor Global Naikkan Target Price BBRI

Pada Ekosistem Ekspor, BNI Xpora akan bergerak melalui 3 persona eksportir, yaitu Eksportir Mapan, Eksportir Baru, dan Eksportir Tidak Langsung.

Sedangkan pada Ekosistem Diaspora, BNI menargetkan pada 3 segmen diaspora, yaitu Pertama, Diaspora WNI yang tinggal di luar negeri, baik yang masih memegang paspor Indonesia secara sah atau sudah menjadi WNA (naturalisasi). Kedua, WNA yang memiliki keturunan Indonesia. Ketiga, WNA (umumnya pengusaha) yang tidak memiliki keturunan Indonesia, namun mempunyai perhatian luar biasa terhadap Indonesia.

Pada tahap Go Productive, BNI berkomitmen memberikan pelayanan cepat dan berkualitas melalui 7 hub, Relationship Manager dan advisor bisnis yang dimiliki oleh BNI, meningkatkan kapabilitas UMKM melalui edukasi/pendampingan, akses kepada tools bisnis, diagnostic bisnis serta menawarkan solusi keuangan mudah dan terintegrasi termasuk kredit dengan bunga dan agunan yang rendah.

Tahap selanjutnya yaitu Go Digital. BNI bekerja sama dengan mitra-mitra strategis untuk menyediakan kemudahan akses pasar melalui kerja sama dengan e-commerce maupun instansi pemerintah.

Memasuki tahap Go Global, BNI Xpora memfasilitasi Pemberdayaan bisnis ekspor dengan akses kepada inkubasi dan B2B Matchmaking. BNI aktif melakukan business matchmaking dengan Para buyer yang berada di luar negeri melalui jaringan Kantor Cabang Luar Negeri di 6 negara untuk menjadi market intelegence pelaku UMKM Xpora dalam menangkap peluang ekspor yang lebih baik.

Potensi pengembangan program Xpora sangat besar karena mencakup potensi bisnis ekspor dan diaspora di seluruh dunia. Ada 8 juta diaspora, di mana 4 juta itu imigran dari Indonesia. Banyak potensi bisnis yang dapat terbuka, mulai dari payment, remittance, hingga pembiayaan. Kami optimis penyaluran kredit tersebut dapat menjadi salah satu kunci sukses bagi BNI dalam mendukung UMKM agar selalu Go Productive, Go Digital dan Go Global. (Fdz)

Berita Terkait

Investasi Bodong Menggurita di NTT, OJK Ada Dimana? 
Prof. Apris Dorong RS Undana Kerja Sama dengan BPJS dan Maksimalkan BPU untuk Tingkatkan Pendapatan Non-Akademik
Dihadapan Menteri, Prof. Apris Adu Paparkan Strategi Transformasi Undana Dari Kampus ke Ekonomi Sosial 
Setelah Satu Dekade, Forum Melanesia Kembali Hidup di NTT Pada Era Gubernur Melki Laka Lena
BRI Pacu Legalitas dan Pembiayaan UMKM NTT, 1.200 Pelaku Usaha Hadiri Festival FKPUM di Kupang
Wali Kota Kupang Christian Widodo Jadi Keynote Speaker di Konferensi Kota Dunia 2025 di Shanghai
Prabowo-Gibran Diminta Pulihkan Kepercayaan Dunia Usaha lewat Regulasi yang Pasti
Prabowo Tidak Pandang Bulu Berantas Korupsi Selama Setahun Jadi Presiden
Tag :

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 07:36 WIB

Investasi Bodong Menggurita di NTT, OJK Ada Dimana? 

Sabtu, 15 November 2025 - 20:12 WIB

Prof. Apris Dorong RS Undana Kerja Sama dengan BPJS dan Maksimalkan BPU untuk Tingkatkan Pendapatan Non-Akademik

Sabtu, 15 November 2025 - 20:01 WIB

Dihadapan Menteri, Prof. Apris Adu Paparkan Strategi Transformasi Undana Dari Kampus ke Ekonomi Sosial 

Rabu, 12 November 2025 - 09:46 WIB

Setelah Satu Dekade, Forum Melanesia Kembali Hidup di NTT Pada Era Gubernur Melki Laka Lena

Kamis, 30 Oktober 2025 - 18:31 WIB

BRI Pacu Legalitas dan Pembiayaan UMKM NTT, 1.200 Pelaku Usaha Hadiri Festival FKPUM di Kupang

Berita Terbaru

Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT yang beralamat di Jalan Frans Seda, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Foto :Internet

Hukrim

Investasi Bodong Menggurita di NTT, OJK Ada Dimana? 

Senin, 17 Nov 2025 - 07:36 WIB