Syukuran 25 Tahun Gereja St. Petrus Manulai II, Vincent  Mone : Panggilan Spritual Untuk Bersyukur

- Jurnalis

Senin, 16 Juni 2025 - 09:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, NTTPedia.id,- Ketua Panitia Syukuran 25 Tahun Gereja Katolik Stasi St. Petrus Manulai II, Vincent Mone, menyampaikan pesan mendalam yang menjiwai seluruh rangkaian perayaan hari Minggu (15/6/2025). Bagi Vincent, momen 25 tahun bukan hanya sebuah perayaan nostalgia, tetapi panggilan spiritual bagi seluruh umat untuk bersyukur, bertumbuh, dan menjadi berkat dalam kehidupan nyata.

Dalam sambutannya di hadapan Uskup Agung Kupang, para imam, tokoh masyarakat, dan ribuan umat yang memadati halaman gereja, Vincent mengatakan, perayaan 25 tahun ini adalah sebuah momentum syukur.

“Kita bersyukur karena Tuhan memelihara stasi ini sejak awal hingga saat ini. Tapi syukur yang sejati tidak berhenti pada perayaan. Syukur harus mendorong kita untuk terus melayani, terus berkarya,” ujar Vincent.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lebih jauh, Vincent menegaskan bahwa tema besar perayaan “Bersyukur, Bertumbuh, Menjadi Berkat” merupakan cermin dari perjalanan panjang umat sekaligus arah masa depan. Bertumbuh bukan hanya soal fisik bangunan atau jumlah umat. Yang utama adalah pertumbuhan dalam kualitas iman, kedewasaan rohani, keterlibatan generasi muda, dan semangat kasih yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga :  Indonesia Maritime Week 2025, Platform Strategis Industri Maritim Unjuk Gigi di Level Dunia

Ia pun memberikan apresiasi khusus kepada berbagai kelompok kategorial di dalam stasi yang selama ini menjadi tulang punggung pelayanan.

“Saya sangat terkesan dengan semangat OMK yang penuh kreativitas, WKRI dan kelompok ibu-ibu yang setia, misdinar yang disiplin, Sekami yang ceria, dan semua lingkungan serta KUB yang aktif. Ini bukti bahwa gereja kita hidup dan bertumbuh,” katanya.

Vincent juga mengajak umat untuk tidak berhenti pada kebanggaan akan masa lalu, melainkan terus bergerak menjadi terang dan garam bagi masyarakat.

“Menjadi berkat itu bukan soal seberapa banyak kita memberi, tetapi seberapa tulus kita hadir bagi sesama. Menjadi pribadi yang membawa damai, keluarga yang hidup dalam kasih, dan umat yang peduli pada yang kecil, tersisih, dan lemah, itulah esensi menjadi berkat,” ucapnya.

Baca Juga :  Sofiana Milawati, Bunda Paud NTT Imbau TPA Siapkan Generasi Emas Indonesia

Dalam suasana penuh kehangatan, Vincent menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan acara syukuran ini.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada Uskup Agung Kupang, para imam yang hadir, para donatur, pemerintah, panitia, dan seluruh umat yang telah bekerja keras dengan sukacita. Perayaan ini bukan kerja satu dua orang, tetapi hasil dari semangat kebersamaan,” tuturnya.

Menutup sambutannya, Vincent menyampaikan pantun bernuansa kenangan dan harapan: “Dulu misa di teras rumah, kini di gereja yang megah dan ramah. Teruslah bersyukur dan melayani, wariskan semangat ini kepada generasi nanti.”

Ia menegaskan bahwa semangat 25 tahun ini harus diteruskan, bukan disimpan dalam album foto, melainkan dihidupi setiap hari dalam pelayanan dan kasih nyata.

“Mari terus bersyukur, terus bertumbuh, dan sungguh-sungguh menjadi berkat bagi keluarga, gereja, dan masyarakat. Karena gereja yang hidup adalah gereja yang melayani,” pungkasnya. (AP)

Berita Terkait

Kepala Daerah se-Sumba Kompak Kendalikan Inflasi dan Majukan Digitalisasi Keuangan
Melki Segera Berlakukan Program Jam Belajar Masyarakat untuk Atasi Krisis Literasi di NTT
Peringati 50 Tahun Balibo Five, Dewan Pers Timor-Leste Tekankan Keberanian Jurnalis
Panglima FDTL: Militer Tidak Akan Ganggu Pekerjaan Wartawan di Timor Leste
Literasi NTT Masih Rendah, Hanya 24,7% Kategori Baik, STN NTT Dukung Pergub Jam Belajar di Rumah
Melki Lakalena Bangun Revolusi Belajar dari Rumah, Keluarga Jadi Tiang Utama Pendidikan NTT
Tokoh GP Ansor NTT Nilai Tayangan Trans7 Lecehkan Kiai dan Pondok Pesantren
Oknum Pendamping PKH di Malaka Diduga Gelapkan Dana Rp28 Juta Milik Warga

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 09:35 WIB

Kepala Daerah se-Sumba Kompak Kendalikan Inflasi dan Majukan Digitalisasi Keuangan

Rabu, 22 Oktober 2025 - 20:37 WIB

Melki Segera Berlakukan Program Jam Belajar Masyarakat untuk Atasi Krisis Literasi di NTT

Kamis, 16 Oktober 2025 - 18:15 WIB

Peringati 50 Tahun Balibo Five, Dewan Pers Timor-Leste Tekankan Keberanian Jurnalis

Kamis, 16 Oktober 2025 - 18:00 WIB

Panglima FDTL: Militer Tidak Akan Ganggu Pekerjaan Wartawan di Timor Leste

Kamis, 16 Oktober 2025 - 16:54 WIB

Literasi NTT Masih Rendah, Hanya 24,7% Kategori Baik, STN NTT Dukung Pergub Jam Belajar di Rumah

Berita Terbaru